Tips Visual Merchandising untuk Meningkatkan Omzet Bisnis Retail
Mungkin sebagian orang masih belum memahami apa itu visual merchandising? Padahal, dalam kehidupan sehari-hari, sangat mudah menjumpai visual merchandising di berbagai tempat. Contohnya di beberapa toko retail seperti toko kelontong, minimarket, supermarket, hingga butik pakaian. Secara umum, visual merchandising adalah metode untuk menempatkan barang atau mempresentasikan barang dagangan di dalam toko. Tentunya, setiap industri memiliki teknik terbaik masing-masing sesuai kreativitasnya.
Toko retail seperti minimarket umumnya memakai rak, etalase kaca, hingga layar monitor digital. Ada juga yang menambahkan tema khusus berdasarkan event yang sedang berlangsung. Meskipun konsep visual merchandising mungkin tampak rumit pada awalnya, Anda dapat dengan mudah menyelaraskan tampilan produk dengan nilai brand Anda. Yuk, simak beberapa trik visual merchandising berikut ini agar tata letak barang dagangan menjadi lebih menarik dan meningkatkan penjualan.
1. Gunakan Warna untuk Mempercantik Ruang
Tanyakan kepada para retailer, merchandiser, atau desainer tentang apa kunci utama visual merchandising? Pasti sebagian besar akan menjawab bahwa warna adalah raja. Warna membuat pelanggan seolah terpikat secara visual ke berbagai bagian toko Anda. Sebagai contoh, Apple Store. Toko gadget iPhone ini dapat dengan mudah dikenali karena memakai kaca transparan bernuansa putih dan perak.
Saat memasuki toko, secara visual mata akan tertarik pada percikan warna dalam beberapa barang dagangan yang dipajang. Warna membantu dalam branding dan pemasaran di dalam toko sambil memandu para pembeli menciptakan pengalaman yang berkesan. Yang Anda perlukan hanya menyesuaikan barang dagangan dengan warna brand yang bisa memandu penjualan.
2. Membuat Titik Fokus di Sekitar Toko
Seringkali, dapat dijumpai toko atau tempat bisnis yang memakai warna tertentu untuk mengarahkan perhatian para pelanggan ke sejumlah titik fokus. Ini adalah lokasi di mana barang dagangan ditawarkan. Sebagai contoh, toko sepatu di mall, kerap memajang sepatu hak tinggi berwarna merah atau sepatu model unik di atas kaca etalase. Atau ada boneka manekin yang dipajang tepat di depan pintu masuk toko memakai baju model terbaru.
Tambahkan efek pencahayaan khusus di pintu depan, atau sudut tertentu untuk menarik pelanggan ke bagian paling penting di dalam toko Anda.
3. Menampilkan Sebanyak Mungkin Barang Dagangan
Paling tidak tampilkan model-model yang ditawarkan toko Anda. Sebagai contoh, toko sepatu dapat memajang semua ukuran dan warna di etalase penjualan. Semakin banyak barang yang ditampilkan, semakin mudah pelanggan menemukan barang yang dicari tanpa harus bertanya kepada pegawai toko.
Tanpa disadari, terkadang ini menjadi penyebab mengapa banyak pelanggan yang beralih ke situs belanja online. Karena mereka sulit menemukan item-item tertentu yang khusus. Tetapi, jika Anda mampu menampilkan barang dagangan sebanyak yang Anda bisa di dalam toko, maka kemungkinan untuk menarik perhatian pembeli akan semakin besar.
4. Ceritakan Kisah Manis Dibalik Produk Anda
Selain warna, ada cara-cara tertentu untuk menyampaikan informasi yang membuat pelanggan merasakan emosi tentang brand Anda. Ini hanyalah salah satu elemen dari proses bercerita tentang kisah dibalik produk atau layanan Anda. Bagian lain dari cerita adalah titik fokus. Apa yang orang lihat? Mengapa Anda menampilkan produk tertentu?
Contoh yang sederhana, toko peralatan olahraga. Bisnis peralatan olahraga dapat fokus ke cerita petualangan berkemah atau kemenangan olahraga dan para pembeli dapat memiliki peralatan yang tepat untuk petualangan yang menyenangkan. Toko perhiasan juga menggunakan barang dagangan mereka untuk bercerita tentang cinta, komitmen, dan kasih sayang.
Cobalah berkreasi untuk menata barang dagangan maupun mempercantik keindahan ruangan di tempat bisnis. Tetapkan sebuah kisah yang ingin Anda ceritakan dengan barang-barang yang Anda miliki.
Masing-masing audiens atau pengunjung akan memiliki minat yang berbeda. Jadi, produk apa yang ingin Anda tampilkan? Anda dapat memakai cerita Anda sebagai sarana untuk meningkatkan skema warna, titik fokus, dan tata letak keseluruhan. Menciptakan suatu perjalanan bagi pelanggan yang dipandu oleh visual merchandising.
5. Gunakan Ruang Terbuka sebagai Elemen Desain
Elemen lain yang tak kalah penting dalam visual merchandising adalah ruang terbuka. Ruang terbuka biasanya dirancang dengan latar belakang bernuansa tertentu sesuai tema yang diinginkan. Entah itu wallpaper, mural, atau seni dekoratif lainnya. Ruang ini membantu menonjolkan produk tertentu yang akan memandu mata pelanggan Anda.
Beberapa toko furniture, misalnya. Menggunakan ruang terbuka ini untuk menarik pelanggan dengan menampilkan desain interior seperti sofa nyaman dan dekorasi modern untuk menawarkan gaya hidup yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan masa kini.
Visual Merchandising untuk Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
Proses visual merchandising bertujuan untuk memandu pelanggan melalui proses pembelian. Sehingga, Anda tidak hanya mampu meningkatkan penjualan, tetapi juga menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pembeli.
Bagaimana, siap melejitkan omset bisnis retail Anda dengan trik visual merchandising?