top of page

5 Mitos yang Harus Dihindari Pebisnis UKM Dalam Menyediakan Wi-Fi Marketing

Di era digital, hampir semua lapisan masyarakat sudah mengenal apa itu internet dan WiFi. Meski demikian, sayangnya masih ada segelintir pemilik usaha kecil yang menghindari atau tidak menyediakan Wi-Fi karena berpikir Wi-Fi itu mahal dan terlalu teknis.

Meski dengan berbagai alasan, para pebisnis UKM sebenarnya tidak meragukan manfaat Wi-Fi marketing dalam bisnis. Mereka hanya masih ragu dan mempercayai mitos – mitos tentang Wi-Fi marketing yang beredar. Apa saja mitos – mitos yang dimaksud? Berikut di antara mitos yang mungkin pernah Anda dengar juga.

1. Mitos: Wi-Fi Perlu Banyak Dukungan Tim Teknis

Hal ini adalah mitos yang tak perlu dipercaya. Karena pada era modern, software yang menyertai perangkat Wi-Fi lebih intuitif dengan panduan proses instalasi yang sangat mudah dan “user friendly”. Jika di masa lalu, pelanggan harus membeli perangkat dan menghubungkan ke modem atau peralatan DSL, kini semua bisa diinstal dengan begitu mudah. Semudah plug-and-play.

2. Mitos: Wi-Fi Akan Mengganggu Karyawan

Beberapa manajer atau pemilik bisnis UKM khawatir jika menyediakan Wi-Fi di toko, karyawan mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu membuka akun media sosial ketimbang melakukan pekerjaannya.

Tetapi, sebenarnya yang terjadi adalah sebaliknya. Wi-Fi yang tersedia untuk karyawan sebenarnya bisa meningkatkan produktivitas mereka. Pasalnya, Wi-Fi akan membantu karyawan menemukan informasi apa pun dengan mudah.

3. Mitos: Wi-Fi terlalu mahal

Masa debut pertama kali diluncurkan di pasaran, mungkin perangkat Wi-Fi sangat mahal. Tetapi, konsumen saat ini dapat menemukan perangkat Wi-Fi dengan harga yang terjangkau. Pelanggan Wi-Fi marketing tidak lagi harus membeli peralatan mahal. Sebagai gantinya, perusahaan penyedia teknologi Wi-Fi marketing dapat menawarkan biaya bulanan khusus corporate untuk menyewa perangkat atau paket hemat biaya yang menyediakan tempat WiFi private dan publik.

4. Mitos: Wi-Fi dapat disalahgunakan pelanggan

Pemilik bisnis atau pebisnis UKM mungkin khawatir dengan risiko keamanan selama menawarkan akses internet gratis atau Wi-Fi. Namun perlu diingat bahwa penyedia teknologi Wi-Fi tentu sudah memiliki prosedur preventif dan langkah – langkah keamanan untuk mencegah pelanggaran.

Misalnya seperti menggunakan layanan enkripsi atau menempatkan kata sandi di jaringan Wi-Fi sehingga hanya pelanggan yang membayar yang bisa memakainya.

5. Mitos: Wi-Fi gratis membuat pelanggan berkerumun dan memadati area toko

Saat ini banyak dijumpai Wi-Fi gratis di beberapa mini market yang tersebar di seluruh pelosok daerah di tanah air. Banyak anak – anak muda yang datang berkelompok atau bergerombol hingga larut malam demi mendapatkan Wi-Fi gratis.

Beberapa pengusaha merasa tidak nyaman dengan kerumunan pelanggan ini atau pelanggan kerap mondar – mandir. Perasaan takut atau khawatir dengan kriminalitas sangat wajar, tetapi banyak penyedia teknologi Wi-Fi marketing yang menawarkan penjadwalan akses Wi-Fi selama waktu – waktu tertentu.

Misalnya, pebisnis bisa memilih untuk menonaktifkan Wi-Fi selama jam – jam tersibuk atau ketika toko sudah tutup. Sebenarnya, ada juga keuntungan pelanggan berkerumun atau duduk – duduk di sekitar toko Anda demi mendapatkan akses Wi-Fi gratis. Kemungkinan mereka akan membeli beberapa camilan, minuman atau barang lain dari toko Anda sangat besar. Tentunya hal ini akan berdampak positif pada penjualan.

Terbukti anggapan yang selama ini beredar di masyarakat tentang Wi-Fi marketing hanya sebatas mitos yang tidak bisa dipastikan kebenarannya. Jika Anda ingin meningkatkan penjualan dengan Wi-Fi marketing yang lebih fungsional, segera hubungi tim Wificolony via Whatsapp: 0811 218 7007.

Recent Posts
bottom of page