Partnership Model di Industri Iklan: Siapa Fokus di Mana, Siapa Dapat Apa?
- Colony Digital
- 5 days ago
- 2 min read

Pernah nggak sih terpikir, bagaimana iklan digital bisa muncul di spot-spot Wi-Fi publik yang biasa kita temui di kafe, bandara, kampus, atau co-working space? Siapa yang pasang, siapa yang bayar, dan siapa yang sebenarnya diuntungkan? Dunia advertising kini sudah bukan soal sekadar tayang di TV atau billboard pinggir jalan. Sekarang, distribusi iklan semakin canggih dan kolaboratif—dan Wificolony hadir sebagai bagian dari perubahan itu.
Welcome to the New Era of Ad Distribution
Industri iklan saat ini bukan hanya tentang brand dan konsumen. Tapi tentang ekosistem yang lebih kompleks: publisher (pemilik lokasi), telco, agensi, hingga brand—semuanya saling terhubung lewat model kemitraan yang saling menguntungkan.
Wificolony mengambil peran sebagai penghubung, mengelola spot Wi-Fi publik dan mengubahnya menjadi media distribusi iklan yang efektif dan measurable. Tapi yang menarik bukan cuma teknologinya—melainkan bagaimana kami membangun model partnership yang adil dan fleksibel. Ada dua pendekatan utama yang kami tawarkan kepada mitra: Revenue Sharing dan Subscription Model.
Revenue Sharing: Bagi Hasil, Bagi Manfaat
Model ini cocok untuk publisher atau telco yang ingin memaksimalkan pendapatan dari Wi-Fi mereka tanpa harus repot mikirin iklan apa yang tayang. Di sini, Wificolony akan memasang iklan dari berbagai brand ke jaringan Wi-Fi mitra, dan hasil pendapatan iklannya akan dibagi sesuai porsi yang disepakati.
Contoh sederhananya begini: sebuah co-working space membuka akses Wi-Fi publik. Wificolony menaruh sistem iklan yang tampil di halaman login. Brand masuk, iklan tayang, dan ketika iklan perform—publisher ikut menikmati hasilnya. Publisher fokus pada pelayanan lokasi, Wificolony urus monetisasi. Win-win.
Subscription Model: Untuk Mitra yang Mau Kendali Penuh
Di sisi lain, ada juga mitra yang butuh kontrol lebih besar. Mungkin mereka ingin menayangkan kampanye internal, mengiklankan layanan sendiri, atau menghindari iklan pihak ketiga. Untuk mereka, model subscription lebih relevan.
Dengan subscription, mitra membayar biaya tetap per bulan untuk menggunakan platform Wificolony—tanpa revenue sharing. Mereka bebas menayangkan konten apa pun yang mereka mau di spot Wi-Fi mereka, sambil tetap mendapat laporan data dan insight dari sistem kami. Cocok untuk brand besar, agensi, atau institusi yang butuh solusi white-label dengan fleksibilitas tinggi.
Siapa Dapat Apa? Bukan Soal Bagi Rata, Tapi Bagi Peran
Setiap pihak dalam ekosistem ini punya fokus dan value masing-masing:
Publisher (co-working, kafe, kampus, hotel, dll): Dapat penghasilan tambahan dari Wi-Fi yang sebelumnya cuma jadi cost center. Bisa pilih mau full monetisasi (revenue sharing) atau gunakan sendiri (subscription).
Telco: Bisa bundling layanan mereka dengan solusi Wi-Fi advertising, memperluas penawaran ke klien korporat.
Agensi: Dapat channel baru yang hyper-targeted dan measurable buat placement klien mereka. Tidak hanya reach, tapi juga insight real-time.
Brand: Bisa tembus ke audience spesifik berbasis lokasi, waktu, dan perilaku. Dengan biaya lebih efisien dibanding media konvensional.
Dengan sistem yang transparan dan fleksibel, Wificolony jadi platform yang bukan hanya mempermudah distribusi iklan, tapi juga memberdayakan setiap pihak dalam rantai nilainya. Bukan sekadar pasang iklan, tapi bangun kolaborasi.
Kapan Mau Mulai Kolaborasi?
Kalau kamu publisher yang ingin monetize spot Wi-Fi, telco yang mau memperkuat layanan B2B, agensi yang cari format iklan baru, atau brand yang mau hadir di titik-titik aktivitas konsumen—Wificolony sudah siap jadi mitramu.
Karena di era digital, value isn’t just about visibility. It’s about partnership that works.