top of page

Bagaimana Mempersiapkan Marketing Campaign untuk Pertama Kalinya

Sebuah campaign yang efektif menyita banyak waktu, kesabaran, dan perancangan yang matang. Jika kamu belum pernah menjalankan marketing campaign sebelumnya, mungkin akan sulit untuk memahhami semua bagian yang bekerja bersamaan. Dalam artikel ini, akan mengungkap bagaimana cara membuat digital marketing campaign pertama kali dan sukses.

Wificolony - Mempersiapkan Marketing Campaign untuk Pertama Kalinya

Tentukan Tujuan Pemasaran Individu/Perusahaan

Sebelum kamumerencanakan kampanye apa pun, perlu dapat memahami dan menjelaskan keseluruhan target marketing. Tetapkan tujuan yang SMART (Specific, Measurable, Attainable, Realistic and Timely untuk mendapatkan hasil terbaik. Tujuanmu mungkin untuk mendapatkan setidaknya 10 klien baru sebulan atau menjual 10 produk per minggu, atau untuk meningkatkan pendapatan pribadi hingga 30 persen tahun ini. Tujuan dapat didasarkan pada penjualan, kepuasan pelanggan atau keuntungan.

Tentukan Budget Marketing

Sebelum memulai melakukan riset, yang pertama harus dilakukan adalah menentukan anggaran. Mengapa? Karena melakukan riset untuk menentukan persona pelanggan sering menghabiskan biaya, dan ini termasuk dari sebagai bagian dari anggaran kampanye. Menentukan berapa banyak uang yang akan dan dapat dikeluarkan di awal proses perencanaan campaign akan membantu menentukan sasaran, strategi, dan bahkan seberapa banyak konten yang dapat dihasilkan.

Lakukan Marketing Research

Jelaskan produk atau jasa beserta fitur dan manfaatnya secara rinci, dan juga bagaimana perbedaannya dengan kompetitor lainnya. Fokus pada semua fitur utama untuk produk / jasa, termasuk harga, distribusi dan penempatan. Kumpulkan, susun dan tuliskan informasi ini. Beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan meliputi:

  • Dinamika pasar, seperti pola musiman

  • Produk - apa yang saat ini tersedia, apa yang dijual oleh kompetitor

  • Tolok ukur di industri

  • Vendor dan mitra potensial yang bisa diandalkan

Dalam langkah-langkah tersebut, kamu juga perlu mempertimbangkan kompetitor dan mengembangkan "unique selling proposition” (USP). Apa yang membuatmu berbeda dari kompetitor?

  • Siapa pasar utamamu?

  • Apa yang kamu jual?

  • Apa USP mu?

Pertanyaan dan latihan ini akan membantu untuk menentukan target pasar dan bagaimana cara agar dapat menjual produk atau jasa secara efektif.

Tentukan Target Persona

Meskipun menentukan target persona sering menjadi bagian dari proses riset pasar, tapi tetap penting untuk dilakukan. Beberapa pertanyaan yang harus dijawab: "Siapa target pelangganmu? Apa motivasi mereka? Bagaimana cara terbaik berkomunikasi dengan mereka? Koran atau majalah apa yang mereka baca dan situs mana yang mereka kunjungi secara teratur? Channel mana yang mereka tonton? jika mereka menggunakan media sosial, apa yang mereka bicarakan?” Semua pertanyaan ini perlu dijawab sebelum mengembangkan strategi pemasaran yang terpadu.

Cara Membangun Marketing Persona:

  1. Pertama, jelaskan target pelanggan ideal mu dalam hal usia, jenis kelamin, keluarga, penghasilan, gaya hidup, pola belanja, hobi, dan lainnya.

  2. Uji asumsi target pelanggan. Tidak selalu harus menjual kepada siapa yang menjadi target penjualan, karena bisa jadi target tersebut tidak potensial. Lakukan ini secara langsung tatap muka atau online (jika memiliki dana), survei pelanggan, kuis yang ditargetkan pada pengikut di media sosial, atau gunakan media sosial untuk mendengarkan atau melakukan survei eksternal untuk mendapatkan informasi. Siapa yang menanggapi produkmu dengan sangat antusias? Itu target pasar yang sebenarnya!

Highlight Tujuan Campaign

Setelah menentukan bagaimana kamu akan menjual produk dan siapa yang menjadi target jual, kamu dapat mulai menyusun garis besar sasaran kampanye. Kamu harus mendefinisikan "Ide Besar" untuk kampanye. Ide ini akan menentukan bagaimana akan terhubung dengan audiens dan meyakinkannya.

Kamu juga harus memutuskan apakah berfokus pada menciptakan brand awareness, akuisisi atau retensi dan pertumbuhan pelanggan. Sekali lagi, kamu harus menciptakan tujuan yang paling cerdar. Jaga agar tujuan ini terkait dengan KPI yang terukur.

Content Creation

Setelah melakukan penelitian, saatnya untuk mulai menulis. Banyak perusahaan melakukan outsourcing kepada penulis lepas atau agensi sehingga mereka memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada strategi dan isi tulisan. Kamu dapat memilih untuk melakukan sebagian atau semua penulisan itu sendiri, jika merasa nyaman melakukannya, atau memilih untuk melakukan outsourcing untuk keperlaun desain. Apapun yang menjadi keputusanmu, sekali lagi, pastikan sesuai dengan persona yang kamu miliki sepanjang proses penciptaan.

Promosi dan Eksekusi

Setelah menyelesaikan konten dan menerima persetujuan dari pihak internal yang diperlukan, saatnya untuk melakukan promosi dan eksekusi. Ada berbagai taktik yang bisa digunakan, termasuk banyak dari mereka yang tercantum di atas, seperti media sosial, email, iklan pay per click, hubungan masyarakat, telemarketing dan banyak lagi. Setiap orang yang memasuki saluran penjualan yang kamu miliki, merupakan hal yang berharga, bahkan meskipun orang-orang tidak langsung membeli produkmu.

Namun, tidak setiap saluran akan sesuai untuk semua bisnis. Tanyakan lagi pada dirimu: kekuatan dan kelemahan saluran penjualan? Bagaimana mereka akan membantu mencapai tujuan bisnismu?

Latih Secara Internal

Meskipun telah menciptakan konten yang bagus, tapi apakah tim tahu bagaimana menggunakannya? Komunikasi internal dapat membantu siapa saja di organisasi, yang bekerja secara tidak langsung atau langsung dengan pelanggan untuk dapat memahami sumber daya apa yang mereka miliki, dan cara menggunakannya dengan paling efektif. Pelajari anggota tim-mu untuk memahami bagaimana pelatihan dan komunikasi internal berjalan.

Analyze

Kampanye pemasaran dimaksudkan untuk dianalisis. Kamu perlu memastikan bahwa uang yang dihabiskan untuk taktik yang benar dan menyampaikan pesan yang paling efektif. Berikut adalah beberapa dari banyak cara untuk menganalisis kinerja campaign dan cara mengukurnya:

  • Jumlah kunjungan situs web organik ke konten (Google Analytics)

  • Waktu di halaman (Google Analytics)

  • Rate open dan klik email (perangkat lunak otomasi pemasaran, seperti Marketo)

  • Klik-tayang dan referrals dari iklan berbayar (Google Analytics)

  • Jumlah prospek yang diperoleh pada suatu acara (berbagai cara)

  • Keterlibatan (suka, berbagi) di media sosial (alat analisis sosial berbayar seperti Simply Measured, atau analisis gratis dari jejaring sosial itu sendiri)

.

Recent Posts
bottom of page